Yakuza Gumi adalah salah satu kelompok kriminal yang paling terkenal di Jepang. Mereka dikenal karena kegiatan ilegal dan kekerasan yang dilakukan untuk mempertahankan kekuasaan mereka. Yakuza Gumi telah ada sejak abad ke-17 dan mereka terus menjadi kekuatan yang signifikan dalam dunia kejahatan.
Sejarah Yakuza Gumi berasal dari zaman Edo di Jepang, ketika mereka awalnya didirikan sebagai kelompok samurai yang bertindak sebagai pengawal dan melindungi masyarakat setempat. Namun, seiring berjalannya waktu, Yakuza Gumi beralih menjadi organisasi kriminal yang terlibat dalam kegiatan seperti perjudian, perdagangan narkoba, pelacuran, dan kekerasan jalanan.
Namun, meskipun reputasi mereka yang buruk, Yakuza Gumi memiliki kode etik yang sangat ketat yang disebut "Yakuza Oath". Kode etik ini meliputi nilai-nilai seperti kesetiaan, penghormatan, dan kedisiplinan yang ketat. Para anggota Yakuza Gumi juga memiliki hierarki yang kuat dan harus tunduk pada atasan mereka.
Selain itu, Yakuza Gumi juga dikenal karena tato khas mereka yang mencakup seluruh tubuh mereka. Tato ini tidak hanya sebagai simbol keanggotaan mereka dalam organisasi, tetapi juga mewakili prestasi, keberanian, dan loyalitas mereka.
Pemerintah Jepang telah berusaha keras untuk membubarkan Yakuza Gumi dan mengurangi pengaruh mereka di masyarakat. Sejak tahun 2011, otoritas Jepang telah mengeluarkan undang-undang yang bertujuan untuk melawan kegiatan kriminal yang dilakukan oleh Yakuza Gumi. Banyak pemimpin dan anggota organisasi Yakuza Gumi telah ditangkap dan dihukum karena kejahatan yang mereka lakukan.
Meskipun ada upaya untuk membubarkan Yakuza Gumi, mereka masih merupakan kekuatan yang signifikan dalam dunia kejahatan di Jepang. Reputasi mereka sebagai kelompok kriminal yang penuh dengan kekerasan dan kegiatan ilegal telah membuat mereka tetap menjadi topik yang menarik bagi publik dan media.
Dengan kekuasaan dan pengaruh mereka yang terus berlanjut, Yakuza Gumi tetap menjadi fenomena sosial yang menarik dan kompleks dalam masyarakat Jepang.